Definisi Tanah Menurut Para Ahli Terlengkap

Dalam kesempatan ini, kami akan menguraikan pengertian tanah menurut para ahli. Definisi-definisi ini didasarkan pada pandangan para pakar yang kami peroleh dari berbagai sumber terpercaya. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, mari kita telaah uraian di bawah ini secara cermat.

Ayo, mari kita eksplorasi dunia tanah dengan saksama.

Definisi Tanah Menurut Para Ahli

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai tanah yang dikemukakan oleh para ahli.

Bremmer (1958)

Menurut Bremmer, tanah adalah bagian permukaan kulit bumi yang terbentuk melalui proses pelapukan kimia dan fisik, serta dipengaruhi oleh aktivitas berbagai tumbuhan dan hewan.

James (1995)

James menjelaskan bahwa tanah merupakan salah satu sistem penting di bumi. Bersama dengan air alami dan atmosfer, tanah menjadi inti dalam menjalankan fungsi, perubahan, dan menjaga kestabilan ekosistem.

M. Isa Darmawijaya

Pandangan M. Isa Darmawijaya mengenai tanah adalah akumulasi alam yang menutupi sebagian permukaan planet bumi. Tanah ini memiliki kemampuan untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan dan dipengaruhi oleh iklim serta organisme hidup. Sifat-sifatnya juga dipengaruhi oleh karakteristik relief dan proses pembentukan dalam jangka waktu tertentu.

E. Saifudin Sarief (1986)

Menurut E. Saifudin Sarief, tanah adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi. Tanah terbentuk dari hasil pelapukan mineral batuan dan bahan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami pelapukan. Tanah juga merupakan media pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat khusus yang dipengaruhi oleh faktor-faktor alami, iklim, bahan induk, organisme hidup, bentuk wilayah, dan proses pembentukan yang membutuhkan waktu.

Thornbury (1957)

Perspektif Thornbury menyatakan bahwa tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang ditandai dengan lapisan-lapisan yang sejajar dengan permukaannya. Lapisan ini mengalami modifikasi akibat proses fisik, kimia, dan biologis dalam berbagai kondisi dan selama periode waktu tertentu.

Jacob S. Joffe (1949)

Menurut Jacob S. Joffe, tanah merupakan benda alam yang terdiri dari lapisan-lapisan horison. Lapisan-lapisan ini terdiri dari bahan kimia mineral dan bahan organik yang umumnya tidak padat. Setiap lapisan memiliki perbedaan dalam hal morfologi fisik, kimia, dan biologi.

Alfred Mistscherlich (1920)

Pandangan Alfred Mistscherlich menyatakan bahwa tanah adalah campuran partikel-partikel padat kecil, air, udara, serta mengandung unsur hara yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Werner (1918)

Werner menjelaskan bahwa tanah merupakan lapisan tipis berwarna hitam yang menutupi bahan padat kering. Tanah terdiri dari partikel-partikel kecil yang remah dan sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Tanah berperan sebagai media bagi pertumbuhan tanaman.

Ramman (Jermana, 1917)

Menurut Ramman, tanah merupakan hasil dari proses pengrombakan batuan yang mengubahnya menjadi partikel-partikel kecil secara kimiawi. Proses ini melibatkan interaksi dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang hidup di atas dan di dalamnya.

C.F. Marbut (Rusia, 1914)

C.F. Marbut mengartikan tanah sebagai lapisan terluar dari kulit bumi yang umumnya tidak padat dan memiliki ketebalan mulai dari selaput tipis hingga lebih dari 3 meter. Tanah ini berbeda dari bahan di bawahnya dalam hal warna, sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologinya.

Humphry Davy (Inggris, 1913)

Humphry Davy menggambarkan tanah sebagai laboratorium alami yang menyediakan unsur hara bagi tanaman. Tanah memberikan lingkungan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan.

A.S. Thaer (1909)

Menurut A.S. Thaer, tanah adalah permukaan planet yang terdiri dari bahan-bahan remah dan lepas yang disebut tanah. Tanah ini merupakan hasil dari akumulasi dan campuran berbagai bahan, seperti unsur-unsur Si, Al, Ca, Mg, Fe, dan lain-lain.

Dokuchaiev (Rusia, 1877)

Dokuchaiev menjelaskan bahwa tanah harus dilihat dalam kaitannya dengan iklim dan dapat digambarkan sebagai zona-zona geografis yang luas. Pemahaman tentang tanah tidak hanya terkait dengan iklim, tetapi juga dengan lingkungan tumbuhannya dalam skala peta dunia.

Friedrich Fallou (1855)

Friedrich Fallou menjelaskan bahwa tanah adalah hasil dari proses pelapukan batuan keras yang terjadi seiring waktu. Proses ini menggerogoti batuan secara perlahan dan menghasilkan dekomposisi.

Justus Von Liebig (Jerman, 1840)

Menurut Justus Von Liebig, tanah dapat dilihat sebagai teori keseimbangan unsur hara bagi tanaman yang disebut “Theory balanchesheet of plan naturation”. Tanah dipandang sebagai reaksi kimia di mana kita dapat mengetahui jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

J.J. Berzelius (Swedia, 1803)

Pandangan J.J. Berzelius menyatakan bahwa tanah merupakan laboratorium kimia alami di mana proses dekomposisi dan reaksi kimia terjadi secara tersembunyi. Tanah menjadi tempat bagi berbagai interaksi kimia yang mendukung kehidupan organisme.

Hilgard

Menurut Hilgard, tanah adalah materi yang lepas-lepas dan agak kering yang digunakan sebagai tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sebagai sarana untuk pertumbuhan tanaman.

Kamus Umum

Menurut Kamus Umum, tanah adalah lapisan permukaan yang gembur, mirip dengan tanah pertanian. Ini terdiri dari campuran partikel-partikel debu dan bahan organik yang terletak di atas bumi.

Jafee

Perspektif Jafee mengartikan tanah sebagai benda alam yang tersusun dari lapisan-lapisan mineral dan bahan organik. Biasanya, tanah ini berada dalam kondisi yang lepas-lepas dengan kedalaman yang bervariasi. Morfologi tanah berbeda dengan bahan induknya yang terletak di bawahnya. Tanah juga memiliki sifat-sifat dan komposisi yang berbeda, termasuk sifat kimia dan sifat biologis.

Ensiklopedia Indonesia

Menurut Ensiklopedia Indonesia, tanah adalah hasil dari campuran fragmen-fragmen batuan dengan material dan bahan organik. Tanah terbentuk melalui proses erosi dan pelapukan yang terjadi karena perjalanan waktu di permukaan bumi.

Jhon Salindeho (1993:23)

Menurut Jhon Salindeho, tanah memiliki nilai ekonomi menurut perspektif masyarakat Indonesia. Selain itu, tanah juga dapat menjadi penyebab ketenangan atau keributan dalam masyarakat. Tanah sering kali menjadi sumber konflik dalam pelaksanaan pembangunan.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994

Menurut KBBI, pengertian tanah meliputi beberapa aspek, antara lain:

– Permukaan bumi atau lapisan bumi yang terletak paling atas.
– Keadaan bumi di suatu tempat.
– Permukaan bumi yang diberi batas.
– Bahan-bahan yang berasal dari bumi, yang digunakan sebagai bahan untuk sesuatu, seperti pasir, batu cadas, dan sebagainya.

Wikipedia

Menurut Wikipedia, tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang terdiri dari mineral dan bahan organik. Tanah ini merupakan lapisan yang penting dalam ekosistem dan memiliki peran yang signifikan dalam mendukung kehidupan tumbuhan dan hewan.

Demikianlah penjelasan mengenai 23 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli (Pembahasan Lengkap). Semoga penjelasan ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan Anda. Terima kasih telah mengunjungi kami, dan jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya.

Sumber: sambellayah.com